Biografi Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo - Pahlawan Revolusi
Nama : Katamso Darmokusumo
Tempat Lahir : Sragen, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Senin, 5 Februari 1923
Meninggal : Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun
Makam : Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Tempat Lahir : Sragen, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Senin, 5 Februari 1923
Meninggal : Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun
Makam : Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
BIOGRAFI
Biografi Brigadir Jenderal katamso darmokusumomemberikan informasi, bahwa beliau dilahirkan pada hari senin, 5 februari 1923 di Sragen, jawa Tengah. Selepas menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah, Ia melanjutkan pada pendidikan tentara Peta di Bogor. Setelah masa kemerdekaan Indonesia, Beliau bergabung dengan TKR yang berangsur-angsur berubah menjadi TNI. Ketika terjadi agresi militer belanda, beliau memimpin pasukan untuk berkali-kali melakukan pertempuran mengusir Belanda dari Indonesia. Pada masa awal kedaulatan Republik Indonesia masih sering dirongrong dengan berbagai peristiwa baik dalam maupun luar negeri.
Setelah kedaulatan Negara Indonesia di akui di mata Internasional, terjadi pemberontakan Batalyon 426 di Jawa Tengah. Brigjen Katamso dan pasukannya diserahi tugas untuk menumpas pemberontakan tersebut. Pada Biografi Brigadir Jenderal Katamso darmokusumo disebutkan, bahwa pada tahun 1958 beliau menjabat sebagai Komandan batalyon ``A`` yang tergabung dalam pasukan Komando Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani. Pasukan ini bertugas menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh PRRI/Peremesta.
Setelah kedaulatan Negara Indonesia di akui di mata Internasional, terjadi pemberontakan Batalyon 426 di Jawa Tengah. Brigjen Katamso dan pasukannya diserahi tugas untuk menumpas pemberontakan tersebut. Pada Biografi Brigadir Jenderal Katamso darmokusumo disebutkan, bahwa pada tahun 1958 beliau menjabat sebagai Komandan batalyon ``A`` yang tergabung dalam pasukan Komando Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani. Pasukan ini bertugas menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh PRRI/Peremesta.
karir militer beliau selanjutnya. Pada tahun 1963 Brigjen Katamso diamanahi jabatan sebagai Komandan Korem 072 Kodam VII/Diponegoro yang berkedudukan di Yogyakarta. Pada masa itu ideology PKI telah menyebar luas dilapisan masyarakat. PKI juga menyasar kalangan terpelajar untuk bergabung dengan mereka dan diharapkan menjadi kekuatan intelektual mereka. Brigjen Katamso mencium gelagat itu sangat kuat penyebaran PKI di daerah Solo, maka beliau memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada para mahasiswa di daerah Solo. Para Mahasiswa tersebut diberi Pelatihan Militer guna meningkatkan kecintaan kepada Negara Republik Indonesia diatas kelompok dan golongan.
Membaca Biografi Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo tertangkap dengan jelas akan aksi pemberontakan dan penculikan G. 30 S/ PKI tidak hanya berjalan di Jakarta. PKI juga membidik para perwira di daerah termasuk di wilayah Kodam VII/Diponegoro. PKI dengan menghasud beberapa anggota TNI di Yogyakarta, mereka berhasil menguasai RRI Yogyakarta. Atas insiden tersebut, Markas Korem 072 dibawah Komando Brigjen Katamso mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi. Brigjen Katamso termasuk perwira yang sangat tidak menyetujui keberadaan PKI, maka beliau juga termasuk salah satu perwira yang menjadi sasaran dari penculikan PKI.
PKI melancarkan penculikan terhadap komandan Korem 072 dan Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiono pada tanggal 1 Oktober 1965 sore hari. Katamso dan Sugiono dibawa ke daerah Keuntungan, dan sesampainya ditempat, mereka dipukul pakai kunci mortar hingga tewas. PKI telah mempersiapkan segala sesuatunya di daerah tersebut. Lubang telah disiapkan khusus untuk menyembunyikan jasad kedua perwira tersebut yang memang sudah menjadi target pembunuhan. Jenazah keduanya baru diketemukan pada 21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak setelah dilakukan pencarian secara besar-besaran semenjak peristiwa hilangnya mereka berdua. Kemudian pada tanggal 22 Oktober 1965 jenazah mereka berdua dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Biografi Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo menjelaskan, atas jasa dan perjuangan beliau, pemerintah menganugerahkan sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden RI No. 118/KOTI/ tahun 1965 yang tertanggal 19 Oktober 1965.
Membaca Biografi Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo tertangkap dengan jelas akan aksi pemberontakan dan penculikan G. 30 S/ PKI tidak hanya berjalan di Jakarta. PKI juga membidik para perwira di daerah termasuk di wilayah Kodam VII/Diponegoro. PKI dengan menghasud beberapa anggota TNI di Yogyakarta, mereka berhasil menguasai RRI Yogyakarta. Atas insiden tersebut, Markas Korem 072 dibawah Komando Brigjen Katamso mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi. Brigjen Katamso termasuk perwira yang sangat tidak menyetujui keberadaan PKI, maka beliau juga termasuk salah satu perwira yang menjadi sasaran dari penculikan PKI.
PKI melancarkan penculikan terhadap komandan Korem 072 dan Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiono pada tanggal 1 Oktober 1965 sore hari. Katamso dan Sugiono dibawa ke daerah Keuntungan, dan sesampainya ditempat, mereka dipukul pakai kunci mortar hingga tewas. PKI telah mempersiapkan segala sesuatunya di daerah tersebut. Lubang telah disiapkan khusus untuk menyembunyikan jasad kedua perwira tersebut yang memang sudah menjadi target pembunuhan. Jenazah keduanya baru diketemukan pada 21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak setelah dilakukan pencarian secara besar-besaran semenjak peristiwa hilangnya mereka berdua. Kemudian pada tanggal 22 Oktober 1965 jenazah mereka berdua dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Biografi Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo menjelaskan, atas jasa dan perjuangan beliau, pemerintah menganugerahkan sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden RI No. 118/KOTI/ tahun 1965 yang tertanggal 19 Oktober 1965.
KARIR
- Shodanco Peta di Solo
- Komandan Kompi di klaten
- Komandan Kompi Batalyon 28 Divisi IV
- Komandan Batalyon "A" Komando Operasi 17 Agustus
- Kepala Staff Resimen Team Pertempuran (RTP) II Diponegoro
- Kepala Staff Resimen Riau Daratan Kodam III/17 Agustus
- Komando Pendidikan dan Latihan (Koplat) merangkap Komandan Pusat
- Pendidikan Infanteri (Pusdikif) di Bandung
- Komandan Resort Militer korem 072, Komando Daerah Militer (Kodam) VII Diponegoro di Yogyakarta.
PENHARGAAN
- Gelar Pahlawan Revolusi (Tahun 1965, tanggal 19 Oktober 1965 Mendapatkan SK Presiden RI No. 118/KOTI/)
0 komentar:
Siapa saja yang telah membuka blog, saya ucapkan terimakasih dan jangan lupa komentar